Minggu, 25 Oktober 2015 | 11:11 WIB
Kompas.com/Ronny Adolof Buol Nama salah satu korban yang berhasil diidentifikasi dari tanda pengenal dalam insiden Inul Vizta di Manado, Minggu (25/11/2015)
MANADO, KOMPAS.com — Claudia Wowor, warga Desa Tamblang, Tompaso Baru, sempat meng-update status di akun Facebook sebelum terjebak di salah satu ruang karaoke Inul Vizta, Minggu (25/10/2015).
"Check Sound!!!! di Kawasan Mega Mas @Inul Vista," tulis Claudia di lini masa akun Facebooknya sekitar pukul 23.45 Wita, atau beberapa saat sebelum tempat itu terbakar.
Kini, Claudia dan suaminya, Fredy Kalalo, bersama 10 orang lainnya tewas, menjadi korban kebakaran di tempat itu.
Berdasarkan
kesaksian seorang petugas kepolisian yang ikut membantu proses
evakuasi, saat ditemukan, pasangan suami istri ini saling berpegangan
tangan.
"Keduanya berpegangan tangan dan sudah tidak bernyawa. Yang laki-laki tubuhnya menempel di dinding room karaoke," ujar petugas yang enggan namanya disebutkan.
Bersama 10 jenazah lainnya, jasad keduanya dibawa ke Instalasi Pemulasaran Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang.
Seperti diberitakan sebelumnya, bangunan Inul Vizta terbakar sekitar pukul 00.30 Wita.
Karyawan
mencoba memadamkan api dengan peralatan pemadaman yang ada, tetapi api
membesar dan membuat puluhan pengunjung terjebak.
Diduga, korban
tewas akibat kehabisan oksigen karena sesak napas terkurung bersama
kepulan asap. Hal itu terlihat dari tidak hangusnya tubuh korban.
Puluhan korban selamat lainnya juga menjalani perawatan di berbagai rumah sakit yang tersebar di Kota Manado.
Kini,
polisi masih mencari tahu dan menyelidiki sebab-sebab kebakaran. Kepala
Polresta Manado Kombes Rio Permana mengatakan akan memeriksa pengelola
gedung terkait standardisasi sistem pemadam kebakaran.
"Nanti
kami akan cek di gedung itu, apakah alat pemadam kebarakan mereka
memenuhi standar atau tidak," ucap Rio.